Pameran bertaraf Internasional ini dibuka oleh Menteri Pekerjaan Umum Republik Aljazair Abdelkader Kadi, Rabu (19/11) waktu setempat. Dalam kesempatan ini, Menteri Pekerjaan Umum Aljazair didampingi oleh Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pariwisata Aljazair berkenan untuk mengunjungi stand Indonesia (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia).
Koordinator Tim Konstruksi Kementerian PU-Pera mewakili Kepala Badan Pembinaan Konstruksi, Kepala Bidang Pasar dan Daya Saing Anita Tambing Rabu (19/11) mengatakan, keikutsertaan Indonesia dalam Pameran dan Misi Konstruksi di Aljazair merupakan momen yang sangat penting. Diharapkan melalui keikutsertaan event ini Indonesia mampu menembus pasar internasional sekaligus meningkatkan kemampuan pelaku jasa konstruksi lokal agar lebih memiliki daya saing.
”Saya menghimbau para pelaku jasa konstruksi kita, baik BUMN, swasta, maupun asosiasi untuk berani mengambil kesempatan yang terbuka luas di Afrika Utara”, ungkap Anita Tambing.
Anita menambahkan, jangan sampai Misi Konstruksi ke Afrika Utara (Aljazair) dan ikut sertanya Delegasi Konstruksi Indonesia pada Pameran ”12th Salon International Des Travaux Publics” di Aljazair menjadi kurang bermanfaat. Keikutsertaan Indonesia diharapkan dapat memperluas lapangan kerja dan mendatangkan devisa negara.
Saat ini seluruh produk barang dan jasa yang ada di pasar Aljazair merupakan barang impor, untuk itu perlu dipikirkan kemungkinan ekspor barang-barang dari Indonesia termasuk material konstruksi dan tenaga kerja konstruksi, karena Aljazair termasuk negara yang sedang giat-giatnya membangun infrastruktur publik, baik infrastruktur jalan dan jembatan, sumber daya air maupun perumahan rakyatnya.
Meski demikian disadari masih perlu beberapa hal yang harus dibenahi jasa konstruksi nasional untuk menyambut kesempatan ini. Dukungan Pemerintah yang diperlukan antara lain terkait permodalan, perpajakan, asuransi, bank garansi, pengurusan visa kerja ke luar negeri serta kurangnya informasi hukum kontrak masih jadi penghalang kita berkiprah disana,” jelas Koordinator Tim Konstruksi Kementerian PU-Pera.
Karenanya diharapkan pelaku jasa konstruksi harus mau meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya. Namun, dikatakan Pemerintah juga tidak akan tinggal diam, dan berjanji akan berusaha meningkatkan dan mendorong peluang pelaku jasa konstruksi untuk dapat berkiprah di pasar internasional.
Selain mengikuti Pameran, delegasi konstruksi dari Indonesia juga melakukan pengumpulan data/informasi guna memfasilitasi perluasan Pasar Jasa Konstruksi Internasional ke kawasan Afrika Utara (Negara Aljazair). (nn/tw/hl)